Selasa, 05 Mei 2020

Jenis Sampah Berserta Penjelasan Lengkap


Bkkofthai -  Sampah adalah suatau bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Pengertian Sampah

Sampah memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan. Namun pada prinsipnya, sampah adalah suatau bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi yaitu padat, cair, dan gas.

Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik atau sampah basah ialah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah dapur.

Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami ( degradable ). Sementara itu, sampah anorganik atau sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai      ( undegradable ). Sampah dapat dibagi sebagai berikut :

Human erecta

Human erecta merupakan istilah bagi bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia sebagai hasil pencernaan.Tinja ( faeces ) dan air seni ( urine ) adalah hasilnya. Sampah manusia ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena bias menjadi vektor penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

Sewage

Air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik termasuk dalam sewage. Limbah cair rumah tangga umumnya dialirkan ke got tanpa proses penyaringan, seperti sisa air mandi, bekas cucian, dan limbah dapur. Sementara itu, limbah pabrik perlu diolah secara khusus sebelum dilepas kea lam bebas agar lebih aman. Namun, tidak jarang limbah berbahaya ini disalurkan ke sungai atau laut tanpa penyaringan.

Refuse

Refuse diartikan sebagai bahan sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan rumah tangga. Refuse inilah yang popular disebut sampah dalam pengertian masyarakat sehari – hari. Sampah ini dibagi menjadi garbage ( sampah lapuk ) dan rubbish ( sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk ).

Sampah lapuk ialah sampah sisa- sisa pengolahan rumah tangga atau hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti sayuran. Sementara itu, sampah tidak lapuk merupakan jenis sampah yang tidak bias lapuk sama sekali, seperti mika, kaca, dan plastik.

Sampah tidak mudah lapuk merupakan sampah yang sangat sulit terurai, tetapi bisa hancur secara alami dalam jangka waktu lama. Sampah jenis ini ada yang dapat terbakar ( kertas dan kayu ) dan tidak terbakar ( kaleng dan kawat ).

Industrial waste

Industrial waste ini umumnya dihasilkan dalam skala besar dan merupakan bahan – bahan buangan dari sisa – sisa proses industri.

Jenis – Jenis Sampah

Pengelolaan sampah yang benar mensyaratkan adanya keterpaduan dari berbagai aspek mulai dari hulu sampai hilir. Aspek hulu meliputi kegiatan pengolahan sampah pada tingkat penghasil sampah tahap pertama, diantaranya rumah tangga, hotel maupun rumah makan.

Langkah yang bisa diambil pada aspek hulu adalah pemilahan sampah berdasarkan jenisnya sampah dipilah menjadi tiga. Masing – masing golongan sampah ini mempunyai tempat sendiri – sendiri. Jika proses klasifikasi ini diterapkan, diharapkan akan memudahkan proses pengolahan sampah pada tahap selanjutnya.

Berdasarkan Sumbernya

Ada beberapa sampah yang berdasarkan sumbernya yang diantaranya yaitu:


  • Sampah alam
  • Sampah manusia
  • Sampah konsumsi
  • Sampah nuklir
  • Sampah industri
  • Sampah pertambangan
  • Berdasarkan Sifatnya

Ada beberapa sampah yang berdasarkan sifatnya yang diantaranya yaitu:

Sampah Organik “Sampai Yang Bisa Diurai”

Dalam hal ini sampah yang mudah membusuk seperi sisa makanan, sayuran, daun-daun kering dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Misalnya daun, kayu, kulit, telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, sisa makanan manusia, kardus, keratas dan lain-lainnya.

Sampah Anorganik “Sampah Yang Tidak Bisa Diurai”

Dalam hal ini sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual ialah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca dan kertas, baik kertas koran, kertas HVS dan karton.

Berdasarkan Bentuknya

Ada beberapa sampah yang berdasarkan dari bentuknya yang diantaranya yaitu:

Sampah Padat

Sampah padat ialah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan sampah cair. Sampah padat bisa berupa sampah rumah tangga “sampah dapur”, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Yang menurut bahannya, sampah padat dapat dikelompokkan lagi menjadi 2 bagian yang berdasarkan kemampuannya yangt dapat diurai oleh alam “biodegradability” yaitu:

Biodegradable

Yang merupakan sampah yang dapat diuraikan secara sempuran oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

Non-Biodegradable

Yang merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi, jenis sampah ini dapat dibagi lagi menjadi:

1. Recyclable ialah sampah yang bisa diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

2. Non-recyclable ialah sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah Cair

Sampah cair ialah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Jenis sampah cair dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:


  • Limbah hitam yakni sampah cair yang dihasilkan dari tolilet dan mengandung patogen yang berbahaya.
  • Limbah rumah tangga yaitu sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
  • Sampah Alam
  • Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi dikehidupan liar dan diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Diluar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah misalnya daun0daun kering di lingkungan pemukiman.

Sampah Manusia

Sampah manusia merupakan istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti fress dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor “sarana perkembangan” penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia ialah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Sampah manusia bisa dikurangi dan dipakai ulang seperti melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi ialah sampah yang dihasilkan oleh manusia selaku pengguna barang atau sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Walaupun demikian, jumlah sampah dikategorikan masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Sampah Nuklir

Sampah nuklir ialah hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu, sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.

Sumber Masalah Sampah

Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisipinan mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah. Begitu banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul.

Bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata. Tidak cuma itu, peluang pencemaran lingkungan disertai penurunaan kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat.

Pada musim hujan, sampah terlantar ini menjadi momok paling menakutkan. Tumpukan sampah yang tidak tertangani dengan baik bisa menyumbat saluran drainase. Pembuangan sampah di sembarang tempat, terutama sungai, akan menghambat laju air hujan dipermukaan sehingga aliran hanya terfokus pada satu titik saja.

Ketika curah hujan tinggi, kondisi semacam ini bisa mengakibatkan banjir. Bahkan, Jakarta sebagai ibukota negara pun tidak pernah lepas dari kondisi tersebut. Hampir setiap tahun kota impian para pendatang ini dikunjungi banjir.

Ketakutan hadir tidak hanya kala banjir melanda, tetapi juga ketika iringan situasi pasca banjir tiba. Kelaparan, penyakit, pengangguran, dan masalah sosial lainnya menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Walaupun telah ’ berpengalaman’ menghadapi situasi sama setiap tahun, tampaknya inti masalah akibat sampah ini belum pula memperoleh penyelesaian terbaik.

Sampah memang bukan perkara mudah. Tidak hanya di perkotaan padat penduduk, pedesaan, atau lokasi lain pun tidak terlepas dari persoalan ini. Sumber permasalahan sampah selalu hadir, baik di tempat pembuangan sementara(TPS), tempat pembuangan air(TPA), maupun saat pendistribusiaannya.Berikut beberapa faktor penyebab penumpukan sampah:

  • Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tamping TPA sehingga melebihi kapasitasnya.
  • Lahan TPA semakin menyempit akibat tergusur oleh pengunaan lain.
  • Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh hingga waktu untuk menganggut sampah kurang efektif.
  • Fasilitas pengakutan sampah terbatas dan tidak mampu menganggut seluruh sampah.
  • Teknologi pengolaan sampah tidak optimal sehingga lambat membusuk.
  • Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera dikelurkan dari tempat penampugan sehingga semakin mengulung.
  • Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah. Masyarakat sering membuang sampah disembarang tempat sebagai jalan pintas.
  • Kurangnya sosialisai dan dukungan pemeritah mengenai pengelolaan dan pengolalahan sampah serta produknya.
  • Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah secara tepat.
  • Manajemen sampah tidak efektif. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman terutama bagi masyarakat sekitar.

Prinsip pengelolaan limbah

Prinsip-prinsip berikut dapat diterapkan pada pengelolaan limbah. Prinsip-prinsip ini dikenal sebagai 5M (Panji Nugroho, 2013), yaitu:

Kurangi

Kurangi penggunaan bahan habis pakai yang dapat menyebabkan limbah. Karena semakin banyak pemborosan, semakin banyak pemborosan.

Gunakan kembali

Mencari item yang dapat digunakan kembali dan menghindari penggunaan item sekali pakai untuk memaksimalkan umur suatu item.

Daur ulang

Selain menemukan item yang dapat digunakan kembali, Anda juga dapat mencari item yang dapat didaur ulang. Sehingga barang itu bisa digunakan alih-alih menjadi tempat sampah.

Ganti

Metode ini dapat dilakukan dengan mengamati sekeliling. Ganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama dan gunakan barang yang ramah lingkungan.

Menghormati (Menghormati)

Metode ini menggunakan perasaan cinta akan alam, sehingga akan memancing sikap bijak sebelum memilih.

Metode pengolahan limbah

Pengelolaan limbah terkait erat dengan masyarakat karena limbah yang akan ditimbulkan kehidupan dari mikroorganisme yang menyebabkan penyakit (bakteri, patogen, sehingga limbah benar-benar perlu diolah agar tidak menimbulkan masalah.

Menurut Panji Nugroho (2013), berbagai cara untuk mengurangi dampak negatif limbah antara lain:

Akumulasi

Metode ini terdiri dari menumpuk sampah hingga membusuk, sehingga Anda dapat membuat kompos.

Terbakar

Pembakaran adalah metode yang sering digunakan, bahkan di berbagai tempat pembuangan sampah, metode ini sering digunakan oleh pemerintah, kelemahan dari metode ini adalah tidak semua limbah dapat dibakar.

Debit sanitasi

Metode ini juga sering digunakan oleh pemerintah, cara untuk mengimplementasikannya adalah membuat lubang baru untuk mengubur sampah.

Pengomposan

Metode ini sangat direkomendasikan karena memiliki dampak positif dan menghasilkan barang-barang bermanfaat dari limbah yang berguna bagi lingkungan dan alam.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Limbah Buta

Faktor utama yang membiasakan orang membuang sampah adalah tidak tersedianya sampah ke tempat itu. Tidak adanya peringatan tegas dari institusi, sehingga seseorang merasa sampah adalah hal biasa, karena pada akhirnya, seorang petugas kebersihan membersihkannya.

Dampak limbah terhadap manusia dan lingkungan

Dari dampak luas sampah di berbagai sumber, dapat mencemari lingkungan serta lingkungan darat yang dapat dianggap dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan penyebaran kuman, sedangkan dalam hal keindahan, tentu saja penurunan estetika (tidak enak dipandang).

Jenis polusi udara yang disebabkan, misalnya, mengeluarkan bau, debu, gas beracun yang tidak menyenangkan. Membakar sampah dapat meningkatkan karbon monoksida (CO) 2, karbon dioksida (CO2), nitrogen (NO), sulfur dioksida, dan asap di udara.

Asap di udara adalah asap yang dihasilkan oleh plastik karsinogenik, yang berarti dapat menyebabkan kanker, berhati-hatilah saat membakar limbah.