Rabu, 06 Mei 2020

Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi


Bkkofthai -  Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan membahas hal tentang Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita.

Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk spermake dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. (evelyn pearce, 2002).

Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ genetalia interna untuk ovulasi,tempat pembuahan sel telur,translasi blastokis,implantasi, dan tumbuh kembang janin.

Endometrium adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap sekitar 28hari.

Dalam terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,pembuahan ovum(kontasepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap spermatozoaterdiri atas tiga bagianyaitu kaput(kepala) yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus,ekor dan bagian yang silindrik(leher) yang menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran spermatozoa dapat bergerak cepat. (Sarwono Prawirohardjo, 2012)

Pengertian Alat Reproduksi Wanita

Alat Reproduksi wanita ialah suatu organ – organ yang berperan dalam serangkaian proses yang mempunyai tujuan untuk berkembangbiak atau memperbanyak suatu keturunan. Agar manusia bisa mempunyai anak, maka harus mempunyai sebuah organ – organ reproduksi dengan fungsi dan dalam keadaan normal.

Organ Sistem Reproduksi Wanita



  • Organ reproduksi luar dan
  • Organ reproduksi dalam
  • Bagian – Bagian Alat Reproduksi Wanita

Secara garis besar alat reproduksi wanita terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut :

1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR/ Organ 

kelamin luar (Eksternal)


Mons Pubis/ Mons Veneris


  • Bagian yang menonjol yang banyak berisi jaringan lemak yang terletak dipermukaan anterior simpisis pubis.
  • Setelah pubertas, kulit mons veneris ditutup oleh rambut-rambut.
  • Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh wanita akan berkurang dan rambut pubis akan menipis.


Labia Mayora


  • Berupa dua buah lipatan jaringan lemak, berbentuk lonjong dan menonjol yang berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan ke belakang yang mengelilingi labia minora.
  • Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.
  • Labia mayora kiri dan kanan bersatu di bagian belakang dan batas depan dari perinium disebut Commisura posterior/ frenulum.
  • Homolog dengan skrotum pada laki laki.


Labia Minora


  • Merupakan dua buah lipatan jaringan yang pipih dan berwarna kemerahan yang terlihat jika labia mayora dibuka.
  • Pertemuan lipatan labia minora kiri dan kanan di bagian atas disebut –  preputium klitoris, dan di bagian bawah disebut frenulum klitori
  • Pada bagian inferior kedua lipatan labia minora memanjang mendekati garis tengah dan menyatu dengan fuorchette.


Clitoris/ Klentit


  • Merupakan suatu tanggul berbentuk silinder dan erektil yang terletak diujung superior vulva.
  • Mengandung banyak urat urat saraf sensoris dan pembuluh pembuluh darah.
  • Jumlah pembuluh darah dan persyarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitif terhadap suhu, sentuhan dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan 


Vestibulum


  • Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh klitoris dan dorsal oleh fourchet.
  • Vestibulum merupakan muara-muara dari 6 buah lubang yaitu vagina, urethra, 2 muara kelenjar bartolini yang terdapat di samping dan agak ke belakang dari introitus vagina dan 2 muara kelenjar skene di samping dan agak ke dorsal urethra..


Selasa, 05 Mei 2020

Jenis Sampah Berserta Penjelasan Lengkap


Bkkofthai -  Sampah adalah suatau bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Pengertian Sampah

Sampah memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu pengetahuan. Namun pada prinsipnya, sampah adalah suatau bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi yaitu padat, cair, dan gas.

Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik atau sampah basah ialah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah dapur.

Sampah jenis ini sangat mudah terurai secara alami ( degradable ). Sementara itu, sampah anorganik atau sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terurai      ( undegradable ). Sampah dapat dibagi sebagai berikut :

Human erecta

Human erecta merupakan istilah bagi bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia sebagai hasil pencernaan.Tinja ( faeces ) dan air seni ( urine ) adalah hasilnya. Sampah manusia ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena bias menjadi vektor penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

Sewage

Air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik termasuk dalam sewage. Limbah cair rumah tangga umumnya dialirkan ke got tanpa proses penyaringan, seperti sisa air mandi, bekas cucian, dan limbah dapur. Sementara itu, limbah pabrik perlu diolah secara khusus sebelum dilepas kea lam bebas agar lebih aman. Namun, tidak jarang limbah berbahaya ini disalurkan ke sungai atau laut tanpa penyaringan.

Refuse

Refuse diartikan sebagai bahan sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan rumah tangga. Refuse inilah yang popular disebut sampah dalam pengertian masyarakat sehari – hari. Sampah ini dibagi menjadi garbage ( sampah lapuk ) dan rubbish ( sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk ).

Sampah lapuk ialah sampah sisa- sisa pengolahan rumah tangga atau hasil sampingan kegiatan pasar bahan makanan, seperti sayuran. Sementara itu, sampah tidak lapuk merupakan jenis sampah yang tidak bias lapuk sama sekali, seperti mika, kaca, dan plastik.

Sampah tidak mudah lapuk merupakan sampah yang sangat sulit terurai, tetapi bisa hancur secara alami dalam jangka waktu lama. Sampah jenis ini ada yang dapat terbakar ( kertas dan kayu ) dan tidak terbakar ( kaleng dan kawat ).

Industrial waste

Industrial waste ini umumnya dihasilkan dalam skala besar dan merupakan bahan – bahan buangan dari sisa – sisa proses industri.

Jenis – Jenis Sampah

Pengelolaan sampah yang benar mensyaratkan adanya keterpaduan dari berbagai aspek mulai dari hulu sampai hilir. Aspek hulu meliputi kegiatan pengolahan sampah pada tingkat penghasil sampah tahap pertama, diantaranya rumah tangga, hotel maupun rumah makan.

Langkah yang bisa diambil pada aspek hulu adalah pemilahan sampah berdasarkan jenisnya sampah dipilah menjadi tiga. Masing – masing golongan sampah ini mempunyai tempat sendiri – sendiri. Jika proses klasifikasi ini diterapkan, diharapkan akan memudahkan proses pengolahan sampah pada tahap selanjutnya.

Berdasarkan Sumbernya

Ada beberapa sampah yang berdasarkan sumbernya yang diantaranya yaitu:


  • Sampah alam
  • Sampah manusia
  • Sampah konsumsi
  • Sampah nuklir
  • Sampah industri
  • Sampah pertambangan
  • Berdasarkan Sifatnya

Ada beberapa sampah yang berdasarkan sifatnya yang diantaranya yaitu:

Sampah Organik “Sampai Yang Bisa Diurai”

Dalam hal ini sampah yang mudah membusuk seperi sisa makanan, sayuran, daun-daun kering dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Misalnya daun, kayu, kulit, telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, sisa makanan manusia, kardus, keratas dan lain-lainnya.

Sampah Anorganik “Sampah Yang Tidak Bisa Diurai”

Dalam hal ini sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual ialah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca dan kertas, baik kertas koran, kertas HVS dan karton.

Berdasarkan Bentuknya

Ada beberapa sampah yang berdasarkan dari bentuknya yang diantaranya yaitu:

Sampah Padat

Sampah padat ialah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan sampah cair. Sampah padat bisa berupa sampah rumah tangga “sampah dapur”, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Yang menurut bahannya, sampah padat dapat dikelompokkan lagi menjadi 2 bagian yang berdasarkan kemampuannya yangt dapat diurai oleh alam “biodegradability” yaitu:

Biodegradable

Yang merupakan sampah yang dapat diuraikan secara sempuran oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

Non-Biodegradable

Yang merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi, jenis sampah ini dapat dibagi lagi menjadi:

1. Recyclable ialah sampah yang bisa diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

2. Non-recyclable ialah sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah Cair

Sampah cair ialah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Jenis sampah cair dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:


  • Limbah hitam yakni sampah cair yang dihasilkan dari tolilet dan mengandung patogen yang berbahaya.
  • Limbah rumah tangga yaitu sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
  • Sampah Alam
  • Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi dikehidupan liar dan diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Diluar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah misalnya daun0daun kering di lingkungan pemukiman.

Sampah Manusia

Sampah manusia merupakan istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti fress dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor “sarana perkembangan” penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia ialah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Sampah manusia bisa dikurangi dan dipakai ulang seperti melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi ialah sampah yang dihasilkan oleh manusia selaku pengguna barang atau sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Walaupun demikian, jumlah sampah dikategorikan masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

Sampah Nuklir

Sampah nuklir ialah hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu, sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.

Sumber Masalah Sampah

Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisipinan mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah. Begitu banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul.

Bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata. Tidak cuma itu, peluang pencemaran lingkungan disertai penurunaan kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat.

Pada musim hujan, sampah terlantar ini menjadi momok paling menakutkan. Tumpukan sampah yang tidak tertangani dengan baik bisa menyumbat saluran drainase. Pembuangan sampah di sembarang tempat, terutama sungai, akan menghambat laju air hujan dipermukaan sehingga aliran hanya terfokus pada satu titik saja.

Ketika curah hujan tinggi, kondisi semacam ini bisa mengakibatkan banjir. Bahkan, Jakarta sebagai ibukota negara pun tidak pernah lepas dari kondisi tersebut. Hampir setiap tahun kota impian para pendatang ini dikunjungi banjir.

Ketakutan hadir tidak hanya kala banjir melanda, tetapi juga ketika iringan situasi pasca banjir tiba. Kelaparan, penyakit, pengangguran, dan masalah sosial lainnya menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Walaupun telah ’ berpengalaman’ menghadapi situasi sama setiap tahun, tampaknya inti masalah akibat sampah ini belum pula memperoleh penyelesaian terbaik.

Sampah memang bukan perkara mudah. Tidak hanya di perkotaan padat penduduk, pedesaan, atau lokasi lain pun tidak terlepas dari persoalan ini. Sumber permasalahan sampah selalu hadir, baik di tempat pembuangan sementara(TPS), tempat pembuangan air(TPA), maupun saat pendistribusiaannya.Berikut beberapa faktor penyebab penumpukan sampah:

  • Volume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tamping TPA sehingga melebihi kapasitasnya.
  • Lahan TPA semakin menyempit akibat tergusur oleh pengunaan lain.
  • Jarak TPA dan pusat sampah relatif jauh hingga waktu untuk menganggut sampah kurang efektif.
  • Fasilitas pengakutan sampah terbatas dan tidak mampu menganggut seluruh sampah.
  • Teknologi pengolaan sampah tidak optimal sehingga lambat membusuk.
  • Sampah yang telah matang dan berubah menjadi kompos tidak segera dikelurkan dari tempat penampugan sehingga semakin mengulung.
  • Tidak semua lingkungan memiliki lokasi penampungan sampah. Masyarakat sering membuang sampah disembarang tempat sebagai jalan pintas.
  • Kurangnya sosialisai dan dukungan pemeritah mengenai pengelolaan dan pengolalahan sampah serta produknya.
  • Minimnya edukasi dan manajemen diri yang baik mengenai pengolahan sampah secara tepat.
  • Manajemen sampah tidak efektif. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman terutama bagi masyarakat sekitar.

Prinsip pengelolaan limbah

Prinsip-prinsip berikut dapat diterapkan pada pengelolaan limbah. Prinsip-prinsip ini dikenal sebagai 5M (Panji Nugroho, 2013), yaitu:

Kurangi

Kurangi penggunaan bahan habis pakai yang dapat menyebabkan limbah. Karena semakin banyak pemborosan, semakin banyak pemborosan.

Gunakan kembali

Mencari item yang dapat digunakan kembali dan menghindari penggunaan item sekali pakai untuk memaksimalkan umur suatu item.

Daur ulang

Selain menemukan item yang dapat digunakan kembali, Anda juga dapat mencari item yang dapat didaur ulang. Sehingga barang itu bisa digunakan alih-alih menjadi tempat sampah.

Ganti

Metode ini dapat dilakukan dengan mengamati sekeliling. Ganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama dan gunakan barang yang ramah lingkungan.

Menghormati (Menghormati)

Metode ini menggunakan perasaan cinta akan alam, sehingga akan memancing sikap bijak sebelum memilih.

Metode pengolahan limbah

Pengelolaan limbah terkait erat dengan masyarakat karena limbah yang akan ditimbulkan kehidupan dari mikroorganisme yang menyebabkan penyakit (bakteri, patogen, sehingga limbah benar-benar perlu diolah agar tidak menimbulkan masalah.

Menurut Panji Nugroho (2013), berbagai cara untuk mengurangi dampak negatif limbah antara lain:

Akumulasi

Metode ini terdiri dari menumpuk sampah hingga membusuk, sehingga Anda dapat membuat kompos.

Terbakar

Pembakaran adalah metode yang sering digunakan, bahkan di berbagai tempat pembuangan sampah, metode ini sering digunakan oleh pemerintah, kelemahan dari metode ini adalah tidak semua limbah dapat dibakar.

Debit sanitasi

Metode ini juga sering digunakan oleh pemerintah, cara untuk mengimplementasikannya adalah membuat lubang baru untuk mengubur sampah.

Pengomposan

Metode ini sangat direkomendasikan karena memiliki dampak positif dan menghasilkan barang-barang bermanfaat dari limbah yang berguna bagi lingkungan dan alam.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Limbah Buta

Faktor utama yang membiasakan orang membuang sampah adalah tidak tersedianya sampah ke tempat itu. Tidak adanya peringatan tegas dari institusi, sehingga seseorang merasa sampah adalah hal biasa, karena pada akhirnya, seorang petugas kebersihan membersihkannya.

Dampak limbah terhadap manusia dan lingkungan

Dari dampak luas sampah di berbagai sumber, dapat mencemari lingkungan serta lingkungan darat yang dapat dianggap dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan penyebaran kuman, sedangkan dalam hal keindahan, tentu saja penurunan estetika (tidak enak dipandang).

Jenis polusi udara yang disebabkan, misalnya, mengeluarkan bau, debu, gas beracun yang tidak menyenangkan. Membakar sampah dapat meningkatkan karbon monoksida (CO) 2, karbon dioksida (CO2), nitrogen (NO), sulfur dioksida, dan asap di udara.

Asap di udara adalah asap yang dihasilkan oleh plastik karsinogenik, yang berarti dapat menyebabkan kanker, berhati-hatilah saat membakar limbah.

Senin, 04 Mei 2020

Proses Metamorfosis Serangga Lengkap


Bkkofthai -  Metamorfosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, diantaranya adalah Katak, Kupukupu dan serangga.

Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe (bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorfosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, diantaranya adalah Katak, Kupukupu dan serangga (Liana indonesia, 2008).

Pengertian Serangga

Serangga dalam hal ini serangga termasuk golongan insekta yakni jenis hewan yang termasuk dalam salah satu kelas overtebrata dalam filum arthropoda. Serangga juga termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari 1 juta spesies dan menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui.

Untuk jumlah spesies yang masih ada diperkirakan antara 6 sampai 10 juta dan berpotensi mewakili lebih dari 90% bentuk kehidupan hewan yang berbeda-beda di bumi. Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, meskipun hanya sejumlah kecil yang hidup di lautan.

Ciri-Ciri Umum Serangga

Ada beberapa ciri-ciri umum serangga yang diantaranya yaitu:


  • Memiliki exoskeleton berkitin.
  • Pada tubuhnya terbagi jadi 3 bagian, yakni kepala, thorax dan abdomen.
  • Memiliki mata yang majemuk.
  • Memiliki sepasang antena.
  • Memiliki tekstur tubuh yang lunak beruas seperti cacing.
  • Dan bentuk serangga yang pra-dewasa biasanya menyerupai moyangnya.

Proses Metamorfosis Serangga

Metamorfosis merupakan suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda.

Serangga merupakan salah satu hewan yang mengalami metamorfosis dimana metamorfosis biasanya terjadi pada fase berbeda-beda, dimulai dari larva atau nimfa, kadang-kadang melawati fase pupa dan berakhir sebagai imago dewasa.

Pada hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis yang dimana setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur sampai ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis,

didalam tiap tahap juga terjadi proses “pergantian kulit” yang biasa disebut dengan proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut dengan instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya. Ada 2 macam metamorfosis utama pada serangga yaitu:

Hemimetabola

Dalam fase spesies yang belum dewasa pada metamorfosis biasanya disebut dengan larva/nimfa. Tapi pada metamorfosis kompleks pada kebanyakan spesies serangga, hanya fase pertama yang disebut larva/nimfa. Pada hemimetabola, perkembangan nimfa berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis “pergantian kulit” dimana fase ini disebut dengan instar.

Hemimetabola juga dikenal dengan metamorfosis tidak sempurna, lama serangga menghabiskan waktunya pada fase dewasa atau pada fase remajanya tergantung pada spesies serangga itu. Misalnya serangga jenis mayfly yang hanya hidup pada fase dewasa hanya satu hari juga serangga jenis cicada yang fase remajanya hidup dibawah tanah selama 13-17 tahun.

Holometabola

Pada holometabola, larva sangat berbeda dengan dewasanya, serangga yang melakukan holometabola melalui fase larva, lalu memasuki fase tidak aktif yang disebut dengan pupa atau chrysalis dan akhirnya menjadi dewasa “imago”.

Holometabola juga dikenal dengan metamorfosis sempurna, yang sementara itu di dalam pupa serangga akan mengeluarjan cairan pencernaan, untuk menghancurkan tubuh larva, menyisakan sebagian sel saja.

Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Dalam proses kematian sel disebut dengan histolisis dan pertumbuhan sel lagi disebut dengan histogenesis.

Jenis – jenis Metamorfosis

Jenis-jenis metamorfosis adalah sebagai berikut :

Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorphosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik.

Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorfosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu.

Metamorfosis Pada Amphibia

Metamorfosis Amphibia dikenal sebagai perubahan bentuk berudu menjadi anak katak. Yangdapat diamati secara langsung yaitu pertumbuhan kaki dan hilangnya ekor. Lama kehidupan larva Amphibia bervariasi dari satu bulan sampai dua tahun. Larva Bufo selama 1 bulan, Hyela 2 bulan, Rana cancrivora 3 bulan, Rana clamitara 1 tahun, Rana catesbiena 2 tahun.

Metamorfosis terjadi karena penyesuaian lingkungan hidup dari air ke darat. Oleh karena itu terjadi perubahan sistem organ tubuh untuk menyesuaikan terhadap lingkungannya. Antara lain terjadi perubahan sistem pernafasan dari insang ke paru-paru, ekskresi dari pronefros ke mesonefros, sistem saraf: linea lateralis kemudian hilang; system pencernaan : dari herbivora menjadi carnivora dan sebagainya.

Proses metamorfosis secara bertahap yaitu premetamorfosis, prometamorfosis, metamorfosis dan postmetamorfosis. Kecepatan metamorfosis dipengaruhi oleh temperatur, makanan dan pengaruh hormon.

Pengendalian hormon pada metamorfosis Amfibia

Pemacu (trigger) metamorfosis Amfibia adalah hormon tiroksin. Besar kecilnya kadar troksin diekspresikan dalam tahapan metamorfosis. Pengaturan skresi tiroksin dilakukan oleh poros hipothalamus-hipofisis-kelenjar tiroid. Thyrotropin Releasing Hormon (TRH) dari hipothalamus mempengaruhi sekresi Thyroid Stimulating Hormon (TSH) dari hipofise.

TSH mempengaruhi pertumbuhan dan sekresi kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin. Kadar tiroksin paling kecil menstimulasi pembentukan kaki belakang. Bila kadar tiroksin meningkat sedikit mempengaruhi resorbsi intestinum. Kadar meningkat lagi mempengaruhi pembentukankaki depan. Kadar paling tinggi menyebabkan pembentukan resorbsi ekor.

Percobaan untuk membuktikan peranan tiroid yaitu dilakukan thyroidectomi; maka metamorfosis tidak terjadi. Sebaliknya bila larva dipelihara dalam lingkungan tiroksin, maka metamorfisis lebih cepat, tetapi tidak sempurna karena pertumbuhan kaki tertinggal. Selain tiroksin, hormon yang terkait dalam metamorfosis yaitu prolaktin dari adenohipofisis.

Prolaktin sebagai imbangan tiroksin. Bila pengaruh tiroksi terlalu kuat maka ditahan oleh prolactin (sebagai antimetamorfosis). Tiroksin tinggi menyebabkan banyak kehilangan air, sedangkan prolaktin menghambat kehilangan air. Interaksi tiroksin-prolaktin menyebabkanmetamorfosis sekunder pada salamandra.

Perubahan struktur organ pada metamorfosis.

Pada metamorfosis terjadi regresi organ larva dan perkembangan organ dewasa. Organ yang mengalami regresi antara lain : insang, intestinum dan ekor; yang mengalami perkembangan yaitu : paru-paru, anggota badan, kulit dan alat ekskresi.

Serum (hemoglobin) mengalami perubahan fungsi dari pengikatan O2 yang dilarutkan dalam air menjadi pengikatan O2 di udara. Regresi jaringan adalah dengan antholesis, sedangkan pengembangan adalah dengan diferensiasi.

Sistem pencernaan

Sebagai herbivora, berudu bergigi dengan tanduk, usus besar, pankreas sebagai eksokrin. Pada saat metamorfosis, gigi tanduk itu tanggal. Usus diperpendek karena sebagian besar sel diserap kembali. Sel-sel baru berasal dari lapisan basal yang menggantikan sel-sel yang berdegenerasi.

Sistem integumentary

Kulit kecebong terdiri dari satu lapisan epitel, tidak banyak sel yang terbentuk. Setelah metamorfosis, sel-sel yang membentuk kulit menjadi kompleks dan banyak jenis sel terbentuk, terutama dalam bentuk sel-sel kelenjar.

Sistem pernapasan

Insang merosot di bawah pengaruh tiroksin. Saat paru-paru terbuka, mereka berkembang biak dan berdiferensiasi untuk membentuk alveoli. Ada saat-saat ketika perubahan sistem adalah periode kritis jika regresor dimajukan tetapi alat baru belum dikembangkan.

Sistem ekskresi

Semua perangkat ekskresi larva tunduk dan memburuk. Mesonephros telah berevolusi untuk menggantikan prenephros.

Berakhir

Kaki terbentuk dan berkembang karena rangsangan tiroksin. Diferensiasi kaki dipengaruhi oleh kadar tiroksin yang tidak terlalu tinggi.

Minggu, 03 Mei 2020

Info Lengkap Rongga Udara Teratai


Bkkofthai -  Untuk hal ini bunga teratai ialah bunga yang unik karena bunga ini terbilang tumbuh subur diatas air, atau rawa, karena memang tumbuhan yang satu ini habitatnya sendiri ialah diatas permukaan air, untuk bunga teratai ini akan berkembang biak sendiri meskipun hanya ditaruh satu bunga teratai di suatu lokasi, selain itu bunga teratai ini juga biasanya akan mekar pada saat malam hari.

Definisi Bunga Teratai

Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai water-lily atau waterlily. Di Indonesia, teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman dari genus Nelumbo (lotus).

Pada zaman dulu, orang memang sering mencampuradukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti seroja dengan genus Nymphaea (teratai). Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.

Bunga teratai ini termasuk tumbuhan yang hidup di Air, tanaman teratai tumbuh dari dasar air, untuk tangkai daun cenderung tumbuh menjalar, yang sehingga helai daun selalu terlihat mengapung. Pada tangkai bungta cenderung tumbuh tegak yang sehingga bunga-bunga teratai dapat muncul dan menyembul keluar ke permukaan air. Pada akar tanaman teratai terletak di dalam air.

Apabila batang atau akar teratai dibelah melintang, maka akan terlihat lubang-lubang atau rongga-rongga udara. Rongga-rongga udara ini berfungsi membawa oksigen ke batang dan akar. Yang dengan demikian walaupun batang dan akar ada di dalam air, tumbuhan ini akan tetap dapat bernapas.

Teratai ini terdiri atas sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis yang hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang dapat tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir. Untuk keindahan bunga teratai membuat banyak seniman tertarik untuk mengabadikannya yang salah satunya pelukis Prancis yang bernama Claude Monet yang terkenal dengan lukisan bunga teratai.

Pada zaman Mesir kuno, teratai atau lotus ini banyak tumbuh di pinggir sungai Nil, Nymphaea caerulea dan Nymphaea lotus ialah dua spesies teratai yang berasal dari Mesir.

Bunga Nymphaea caerulea hanya berumur sehari, mekar di pagi hari dan tenggelam di bawah air di senja hari. Pada bunga dari Nymphaea lotus mekar pada malam haro dan menguncup di pagi hari, peninggalan dari kedua jenis teratai asli mesir ini ditemukan dimakam Ramses II.

Anatomi Teratai

Tanaman teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Tanaman teratai memiliki daun yang tumbuh mengambang di permukaan air. Bunga teratai juga terdapat di permukaan air, bunga dan daun teratai keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa.

Teratai putih (Nymphaea alba) satu diantara 50-an jenis teratai. Tangkai teratai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.

Bunga teratai tumbuh pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga bergenus Nymphaea ini antara 5-10 cm. Teratai memiliki struktur anatomis yang berbeda dengan tumbhan lainnya.

Struktur tersebut merupakan hasil adaptasi dengan lingkungannya yang memiliki kelebihan dalam hal ketersediaan air dan kelembapan yang tinggi serta keadaan yang kekurangan oksigen. Teratai memiliki lebih banyak ruang-ruang udara untuk membantu pengapungan di permukaan air.

Morfologi teratai
Secara umum, lotus (Nymphae sp.) Memiliki struktur morfologi sebagai berikut:


  • Lotus (Nymphae sp.) Ini adalah tanaman yang beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki ketersediaan air yang melimpah dan kelembaban yang tinggi. Nymphae sp.
  • Nymphae sp. hidup di kolam atau danau.
  • Nymphae sp. Memiliki daun bundar besar dan tepi daun tidak beraturan. Sebagian besar daun ini mengapung di air untuk menyerap oksigen dari udara. Daunnya bisa melayang karena ruang udara berkembang dengan baik.
  • Pada permukaan adaxial atau superior, Nymphae sp. hijau dan stomata ditemukan di bagian ini, sedangkan di daun abaksial atau bawah Nymphae sp. berwarna ungu dan ada tulang daun besar dan tulang daun kecil. Pada daun bagian abaxial, stomata umumnya tidak ditemukan.
  • Nymphae sp. Memiliki batang yang digunakan untuk menjaga daun mengambang di air. Batang sebagian besar terendam dalam air, tetapi beberapa muncul di permukaan air. Batangnya memiliki ruang udara yang berkembang dengan baik.
  • Selain bertindak sebagai penyangga daun, batang ini juga berfungsi untuk menyerap nutrisi yang dibutuhkan Nymphae sp.
  • Sistem akar hidrofil seperti Nymphae sp. berkembang dengan buruk dan tanpa rambut akar atau kapak akar Akar Nymphae sp. Ini memiliki fungsi utama penahan, perekat atau pegangan. Batang dan daun menyerap lebih banyak.

Fisiologi Teratai

Selama produksi bunga, setidaknya ada 2-3 daun yang tumbuh. Nah, jika ukuran daun minimal 10 cm, lebar pot dengan diameter 50 cm sangat ideal untuk pertumbuhan. Perbanyakan teratai sangat mudah, yang bisa dengan biji bunga, daun dan pucuk. Pada bunga lotus, bunga akan berbunga setiap 3-4 hari, dari pagi hingga sore.

Setelah layu, mahkota bunga mulai jatuh dan meninggalkan dasar bunga yang akan menjadi buah. Bentuknya unik, seperti piramida terbalik dengan biji muncul di antara 5 dan 30 biji. Setelah kering, bijinya bisa diambil dan ditabur. Akar dan daunnya mengandung asam amino dan alkaloid.

Bunganya mengandung bahan kimia seperti quercetin, luteolin, isoquercitrina, kaempferol. Benangsari: Quercetin, luteolin, isoquercitrina, galuteolina, ada juga alkaloid. Pad bunga (wadah): protein, lipid, karbohidrat, karoten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan mengandung sedikit nelumbin.

Bijinya kaya akan pati, mereka juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor dan zat besi. Lapisan biji teratai mengandung nuciferin, oxoushinsunine, N-norarmepavine. Tunas biji teratai mengandung linksinine, isoliensinine, neferin, nuciferin, pronuciferin, lotusine, methylcorraline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperine, rutin.

Rimpang: pati, protein, asparagin, vitamin C. Ini juga mengandung katekol, d-gallocatecol, asam neoklorogenik, leucocyanidine, leucodelfinidine, leoxodelfinidine, peroxidase, dll. Akar teratai mengandung zat tannic dan asparagine.

Daun: Roemerin, nuciferin, nornuciferin, weaponpavin, pronuciferin, N-nornuciferin, DN-methylcoclaurin, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrine, nelumboside, asam asam, asam tartrat, asam malat, asam glukonat, asam glukonat, asam glukonat, dll.

Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerin, nornuciferin, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine hadir di kulit biji teratai efektif dalam menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sementara biji teratai dan batang antihipertensi.

Sabtu, 02 Mei 2020

Info Lengkap Eceng Gondok


Bkkofthai -   Eceng gondok (Eichonia crassipe) hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 – 0,8 meter dan Tidak mempunyai batang.

Definisi Eceng Gondok

Eceng gondok (Eichonia crassipe) hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 – 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung.

Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.

Dalam hal ini tidak semua tumbuhan hidup didaratan, yang sebagian tumbuhan malah justru hidup di lingkungan air. Tumbuhan memang memiliki lingkungan tumbuh yang berbeda dan hanya tumbuhan tertentu saja yang hidup di air atau misalnya di lingkungan ekstrim seperti di lingkungan yang bersalju.

Untuk di Indonesia sendiri selain tumbuhan dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi juga ada yang hidup di air seperti tumbuhan eceng gondok. Dalam hal ini apakah anda mengetahui bunga apa ini…?? tentu saja semua sudah mengetahui mengenai bunga ini yang mana seringnya dianggap sebagai gulma dari pada tumbuhan.

Tidak banyak yang begitu suka dengan membiakkannya karena bunga jenis ini tidak dapat dijadikan sebagai bunga hias kecuali di kola dan seringnya bunga ini mengganggu ekosistem air bila jumlahnya sudah melebihi batasan. Namun sebenarnya bunga ini memiliki kegunaan yang cukup bagus bagi manusia.


  • Klasifikasi ilmiah Eceng Gondok
  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Liliopsida
  • Ordo: Commelinales
  • Famili: Pontederiaceae
  • Genus: Eichhornia Kunth
  • Spesies: E. crassipes


  • Nama binomial: Eichhornia crassipes

Ciri Khusus Tumbuhan Eceng Gondok

Tumbuhan enceng gondok ialah tumbuhan ari yang mana banyak terdapat di perairan tawar seperti di sungai. Pada tumbuhan ini biasanya terlihat mengapung di atas sungai yang mana menutupi sinar matahari yang akan masuk ke dalam parairan.

Pada tangkai daun eceng gondok menggelembung atau berongga. Tumbuhan ini masih memiliki akar layaknya tumbuhan lainnya yang tentu saja mengapung di perairan. Daun enceng gondok merupakan daun tunggal yang mana bentuknya oval, memiliki tekstur yang licin dan bawarna hijau cerah.


Pada ujung dari tangkai daun menggelembung dan juga pangkal tersebut meruncing. Tanaman ini mudah sekali berkembang biak yang sehingga apabila dibiarkan lama kelamaan akan semakin tumbuh subur, jumlahnya menjadi banyak. Yang salah satu alasan eceng gondok dianggap gulma karena dapat mengancam kehidupan yang ada dibawahnya.

Apabila semakian banyak eceng gondok yang ada di sungai maka cahaya matahari akan menjadi susah untuk masuk ke dalam perairan, ikan akan kekurangan vitamin dari matahari dan mempersulit untuk ikan bernapas karena eceng gondok yang menutupi perairan tidak menyediakan ruang untuk ikan mengambil udara bebas.

Bentuk Eceng Gondok

Berikut adalah beberapa bentuk-bentuk penyesuaian struktur dan fungsi tubuh eceng gondok:

Akar

Bagian ini ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang berserabut berfungsi untuk pegangan atau jangkar tanaman. Peranan akar eceng gondok lebih pada kemampuannya dalam menyerap zat-zat yang diperlukan di dalam air.

Pada ujung akar terdapat kantung akar yang man di bawah sinar matahari akan berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulakan lumpur atau partikel-partikel zat yang terlarut dalam air.

Daun

Tergolong makrofita yang terleak di atas permukaan air yang di dalamnya terdapat rongga udara sebagai alat pengapung tanaman. Klorofil terdapat pada sel eepidermis. Permukaan atas daun dipenuhi mulut daun dan bulu daun. Rongga udara selain untuk penampungan juga sebagai penyimpan O2 saat fotosintesis.

Tangkai

Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di dalamnya penuh dengan rongga udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di permukaan air.